Sabtu, 12 Maret 2011

Berita dari tanah moyangnya bangsa babylonia

Sangat sedikit yang bisa kita ucapkan dari sekian banyak ke"ganjilan" yang ada di negeri tua, yang telah ada sejak para nabi kekasih Tuhan diturunkan ke muka bumi sebagai kalifah pemberi arah kepada semua umatnya. Kerajaan penuh epos dan kemegahan pun "babylonia" konon ada di jazirah yang sekarang tersiar dengan Call sign ...Lebanon. Sebuah negara dengan karakter yang majemuk sebuah batas antara perpaduan dataran arab dengan segala budaya kentalnya dengan arus perubahan budaya barat yang dengan pastinya mengambil separoh lebih karakter asli 'pejuang gurun". Suatu asimilasi yang sebegitu menarik....sebuah software asli arab tapi ter"chasing" oleh modernitas bangsa eropa. Namun itulah kelebihan dan key factor dari bangsa lebanon.
walaupun di era ini berbagai macam kepentingan dan campur tangan berupaya untuk urun rembuk dalam jalannya "government" sebagai suatu signal pencengkeraman sebuah kekuatan dan ideologi di dunia ini. Di sinilah meja catur di mainkan dengan pemain yang lebih dari dua orang, semua bidak dan anak buah catur bisa digerakkan tidak hanya oleh pemain "on sit" tetapi semua pendukung mampu dan bisa untuk itu.
di tengan sengitnya percaturan yang terjadi, suatu sudut sempit di tengah ruang dimensi yang sebegitu luas saya berdiri untuk sebuah misi yang sedemikian jelas dan mulianya, sebagai bentuk ke "toleransian" dunia akan ketegangan dan permainan catur dari dua kubu yang belum selesai. Misi yang ternamai sebagai "peace keeper" , sebuah peran dan profesi baru yang menjadi konsekuensi setiap bangsa tentunya yang toleran terhadap bangsa lain yang tengah bergelut untuk kembali mengibarkan bendera putih perdamaian di muka bumi ini. seperti slogan super hero di kala kita kecil Ksatria Baja Hitam (kotaro minami) 'akan selalu berusaha menumpas kejahatan dan mengibarkan bendera putih perdamaian di muka bumi ini.
Sebuah profesi yang sebegitu mulia pada tujuan sesungguhnya.....dengan bekal sebagai salah satu perwakilan bangsa, untuk sedikit membantu bangsa lain yang menderita"sakit" terkambuhkan dengan nama peperangan. Di tengah kesadaran yang ada itulah kita berusaha untuk sekuat tenaga menjaga kehormatan bangsa dengan senjata utama "imparsiality" sebuah prinsip dasar dari seorang ksatria biru berjuluk 'Peace keeper"

Jumat, 04 Maret 2011

Percakapan Seorang calon "pemimpin" kepada calon anak buahnya

Di suatu waktu di ujung tanah lapang berdiri tegak seorang gagah gergelar "pemimpin"

dan bersimpuhlah dengan taat dan patuh berjejer sederet "person" bersandikan "anak buah"

sebuah percakapan "single communication" direct attack baru di bagian akhir "two way communication"

tergelar dan terperinci dengan jelas tahap tahap menjadi seorang pemimpin yang baik

kalau mau jadi seorang pemimpin tentunya ada ciri cirinya dan ter 'conclusi" lah apa itu semua:

1. Yang paling mudah adalah bisa "marah"= kayaknya yang ini semua bisa karena tanpa dasar pengetahuan pun semua juga bisa....yang penting pede saja. Ngak perlu ilmu tinggi untuk ini.

2. Bisa membuat keputusan .....tapi ingat ada juga di salah artikan, membuat keputusan spontan "brain storm" suddenly thinking bagus , tapi kalau habis bangun tidur buat keputusan itu baru namanya "anoman obong". Kok bisa karena dia berdasarkan kemujuran...iya kalau lagi mujur kalau ngak...minum bubur aja kali.

3. Harus bisa mengkoreksi. yang di perlukan sebenarnya cukup simple ...hanya pede dan yakin kalau kita lebih bisa ama yang di kasih koreksi.....apalagi di bumbuiin agak galak dikit makin jadilah kita bisa koreksi .ngak perlu pengetahuan khusus kayaknya.

4. Harus bisa ngasih contoh...nah ini yang terkadang agak susah dan harus punya ilmu soalnya.karena apa sebenarnya bisa aja tanpa ilmu tapi kalau yang di kasih contoh susah ya agak malu brooo.

5. yang terakhir harus bisa semua ...bisa marah...bisa kritik ma bisa bangun tidur biar bisa ngambil keputusan



hanya sekilas info buakan patokan namanya juga sekilat info...............jadi referensi ya dari angin yang berlalu saja