Selasa, 22 Februari 2011

“KUINGIN BERTEMUMU DI ALAM SANA WALAU SESAAT”


Ketika ku kecil dengan manja dan lugu ku diasuh dengan kelembutan tangan seorang…nenek.

Ku di suap dan di asup dengan asupan bergizi berlebih di Zaman itu di tambah rasa sayang tiada tara darimu …nek.

Ku menangis, merangkak dan berdiri atas panjatan dan titah tuntunmu….nek.

Di kala ku mulai berani bermain…ku selalu pulang dan menangis dan mengadu ke pangkuanmu nek.

Saat sekolahku membuat masalah dengan santunmu kau pecut semangatku tuk kembali bangkit…..nek

Saat rumah sudah tak bersahabat karena kebengalan dan kebandelanku…..aku datang ke hangatnya perlindunganmu nek.

Saat semester membuat kiamat hidupku engkau datang dengan senyum iklas penenangmu

Tapi saat kumulai rengkuh sedikit posisi diri ,berdasi dan berjas harum mewangi tak sedikitpun “brain” ini ingat padamu.

Di saat “fast food” dan suasana “lounge café” menemani hari hariku tak secuilpun memori ini tersisih untukmu nek

Saat semua orang sibuk mengelu-elukan kehebatan diri ini…..tak sedikitpun tersirat sumbangsih andil jasamu.

Dan di saat ku sudah lupa…….tak ku sadari engkau telah mendahaluiku tanpa sedikitpun aku ingat akan sejuta kisah jasamu….nek

Nek……aku tak berani memutar kembali rekaman lampau dengan hari harimu

Aku malu …malu pada diri ini…..aku bisa berdiri karena topanganmu..tanpamu diri ini akan goyah dan tumbang.

Tapi kenapa di saat terakhirmu justru kesombangon dan kecongkahanku yang meutup kelam diri ini

Rasanya belum sedikitpun aku balas jasamu…nek…sedikitpun.

Namun engkau dengan tenang mendahuluiku.

Bisa kah cucumu yang “durhaka” ini bertemu lagi denganmu

Untuk sedikit berbakti dan membalas jasamu…sedikit saja Nek..

Sekali lagi sedikit saja nek….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar